Rabu, 03 Juni 2015

Tugas Softskill : Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan

Tugas Kelompok

Nama : Filza Fardhila
NPM  : 19511217
Kelas : 1PA04




Art Dummy
Dunia kuliner bukan suatu dataran yang stagnan. Perkembangan technologi dan kemajuan jaman membuat dunia kuliner kita jg harus ikut mengikutinya. Dari tahun ke tahun jelas terlihat banyak sekali kemajuan di dalam dunia kuliner kita , dari mulai loyang dari kertas untuk membuat kue sampe beredarnya bebagai makanan dan minuman dengan cara pembuatan instans yang tidak membutuhkan kepekaan pembuatnya. Perkembangan dunia kuliner kita bukan di dalam lingkup rasa dan bentuk makanan atau minuman saja. Mereka sudah merambah sampai pada taraf dimana suatu penyajian yang sempurna akan mempengaruhi nilai di dalamnya.
Berangkat dari hal diatas , Arts yang bergerak di bidang replika makanan(dummy), melihat potensi yang kuat untuk bekerja sama agar dapat menciptakan selera. Dengan kreativitas dan inovasi kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia pada umumnya dan khususnya industri makanan atau minuman. Dummy yang kita tawarkan terbuat dari bahan dasar yang bermutu tinggi (plastik Jelly) dengan proses pengerjaan yang menggunakan tangan akan menghasilkan karya seni di setiap produknya dan serupa dengan aslinya.
Arts dapat memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan produk replika ini antara lain :
    • Replika makanan Arts Dummy sebagai sarana promosi untuk menarik perhatian pengunjung
    • Replika makanan Arts Dummy efisien dan ekonomis dalam sebuah penjelasan produk
    • Replika makanan Arts Dummy menimbulkan selera dan rasa ingin mencoba
    • Replika makanan Arts Dummy mempunyai nilai seni dan estetika
    • Replika makanan Arts Dummy hobby dan koleksi
    • Replika makanan Arts Dummy souvenir atau hadiah
Pada mulanya, di tahun 1917 replika ini digunakan hanya untuk dekorasi rumah, seperti tanaman rumah. Beberapa tahun kemudian, restoran Tokyo memutuskan menggunakan replika makanan untuk menarik pelanggan. Di Jepang, bisnis replika ini menjadi nilai lebih untuk meraup keuntungan yang cukup besar. Banyaknya peminat membuat para pengrajin memutar imajinasi agar bentuk, ukuran, dan warna dapat benar-benar nyata.
Terdapat dua belas pabrik replika makanan plastik ini beroperasi di Jepang untuk restoran dan kolektor yang sama. Industri replika makanan ini dipelopori pengusaha Ryuzo Iwasaki di Osaka pada 1932. Perusahaan ini 80% menguasai pasar makanan plastik di Jepang. Replika makanan ini diproses dari bahan vinil klorida cair yang dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras, setelah itu, cetakan dibongkar dengan sesuai model yang dibutuhkan. Kemudian, hasilnya dilukis dengan cat minyak menggunakan kuas halus secara merinci.
·         Contoh arts dummy












Sumber :